Agar Anak Tetap Sehat dan Kuat di Masa Depan, Orangtua Wajib Lakukan 5 Hal Ini
Swipe untuk artikel selanjutnya
Semua orangtua tentu ingin anaknya tumbuh besar dengan sehat dan bugar. Akan tetapi, menjaga kesehatan anak bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, lingkungan memberikan pengaruh yang besar terhadap kesehatan anak. Lantas, sebagai orangtua apa yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatannya? Tenang, Anda bisa mengikuti pedoman berikut ini.
1. Cukupi kebutuhan gizinya
Memenuhi kebutuhan gizi yang tepat merupakan kunci menjaga kesehatan anak secara keseluruhan. Hal ini sebenarnya tidak sulit. Anda bisa memulainya dengan menerapkan pola makan seimbang yang mengandung protein, karbohidrat, dan lemak baik dari buah dan sayuran.
Kurangi konsumi gula dan garam yang berlebihan dan ganti camilan tidak sehat dengan semangkuk buah segar yang kaya akan vitamin dan cairan.
2. Berikan imunisasi
Imunisasi adalah langkah awal untuk mencegah anak dari bahaya penyakit. Imunisasi dilakukan dengan cara menyuntikkan atau meneteskan bentuk lemah dari virus atau bakteri penyakit tertentu untuk memicu respon kekebalan tubuh anak. Sehingga, tubuh anak akan memproduksi antibodi untuk melawan penyakit tersebut.
Di Indonesia, ada lima jenis imunisasi wajib yang diberikan secara gratis di Posyandu sejak bayi lahir, yaitu hepatitis B, BCG, polio, campak, dan Pentavalen (DPT-HB-HiB). Saat ini pemerintah juga telah menerapkan vaksinasi MR (Campak dan Campak Jerman) mulai tahun 2017 sebagai imunisasi program. Khusus vaksin pentavalen diberikan untuk mencegah enam penyakit sekaligus, yaitu difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, pneumonia, dan meningitis (radang otak).
Imunisasi lain yang sebaiknya juga diberikan antara lain vaksin cacar, pneumokokus (PCV), influenza, dan HPV.
Baca juga: Kenali HPV, Kanker Serviks, dan Pencegahannya
Lokasi Vaksin klik di sini.
3. Memberikan edukasi seksual
Pendidikan awal dan pengenal akan organ seksual yang diberikan sejak dini akan membantu anak menjaga kesehatan, meningkatkan kepercayaan diri, serta membentuk citra diri dan kepribadian yang positif.
Anda bisa memberikan penjelasan kepada anak dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Misalnya mulai dari bagaimana cara membersihkan area kelaminnya untuk mencegah infeksi.
Kemudian, bahas seputar pubertas dan sistem reproduksi secara keseluruhan, termasuk apa itu seksual. Jika mereka tidak mendapatkan informasi yang jelas dari orangtuanya, mereka justru akan lebih mengerti dan terbuka kepada orangtua jika terjadi kejanggalan pada tubuh mereka.
Baca juga: Pola Hidup yang Sehat Untuk Mencegah Kanker Serviks
4. Biasakan untuk berolahraga
Anak yang jarang bergerak karena kebanyakan menonton televisi atau main gadget umumnya lebih rentan kena penyakit. Jadi, ajak anak untuk aktif bergerak atau berolahraga sejak dini. Bahkan permainan seperti petak umpet dan petak jongkok bisa membuat tubuh anak bugar.
Secara garis besar, olahraga bisa membantu berbagai jaringan tubuh untuk berkembang sekaligus melatih tubuh agar dapat berkoordinasi dengan baik. Dengan aktif bergerak, berbagai jaringan tulang, otot, dan persendian akan dapat menyerap zat gizi lebih baik.
5. Jadi teladan yang baik
Selain beragam hal yang sudah dijelaskan di atas, kunci utama untuk menjaga kesehatan anak adalah menjadi teladan yang baik buat anak. Ingat, anak akan tumbuh meniru perilaku orangtuanya.
Jadi, orangtua perlu menerapkan hidup sehat secara keseluruhan juga. Jangan merokok atau makan junk food, rutin berolahraga, makan sayur dan buah, serta istirahat yang cukup.
Sumber:
http://apps.who.int/adolescent/second-decade/files/1612_MNCAH_HWA_Executive_Summary.pdfDiakses pada 23 Oktober 2017
Anon, (2017). [online] Available at: http://applications.emro.who.int/dsaf/dsa723.pdf Diakses pada 23 Oktober 2017.
Parents: Tips for Raising Safe and Healthy Kids. https://www.cdc.gov/family/parenttips/index.htm Diakses pada 23 Oktober 2017.
How to Raise Healthy Children: It’s a Family Affair – https://www.webmd.com/parenting/features/raising-healthy-children#1 Diakses pada 23 Oktober 2017.
Jadwal Imunisasi Anak Umur 0-18. Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2017.
Apakah setelah membaca artikel ini Anda berniat untuk melakukan pencegahan Infeksi HPV?
Dapatkan Notifikasi Artikel Terbaru!
Sukses!
Terimakasih telah mendaftarkan email anda untuk mendapatkan update artikel terbaru.