Kenali HPV, Penyebab Kanker Serviks, dan Pencegahannya
Penyebab Kanker Serviks
Penyakit kanker masih menjadi salah satu momok paling mengkhawatirkan di dunia kesehatan. Kanker dapat disebabkan oleh bawaan genetik, pola makan, hingga gaya hidup. Salah satu jenis kanker yang sangat mematikan adalah kanker serviks.
Kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV (Human Papilloma Virus) dan tipe HPV 16 dan 18 adalah tipe yang paling banyak ditemukan sebagai penyebab kanker serviks.1
Di Indonesia sendiri, menurut data Global Burden Cancer (GLOBOCAN) yang dirilis oleh World Health Organization (WHO) tahun 2012, lebih dari satu perempuan meninggal setiap jam karena kanker serviks dengan tambahan 58 kasus baru ditemukan setiap harinya.2 Angka ini lebih dari sekedar mengkhawatirkan. (Baca : Sudah Remaja Tapi Belum Vaksin HPV, Apa Yang Harus Dilakukan?)
Infeksi Virus HPV
Kanker serviks merupakan penyakit yang cukup luas penyebarannya di seluruh dunia, bahkan kanker serviks adalah penyakit kanker dengan luas penyebaran terbesar kedua di negara-negara berkembang. Menurut estimasi, ada 445.000 kasus baru kanker serviks di negara-negara berkembang pada tahun 2012, dan jumlah ini adalah sekitar 85% dari keseluruhan jumlah kasus baru kanker serviks di seluruh dunia[1].
Kanker ini menyerang mulut dan leher rahim akibat perubahan sel normal serviks hasil infeksi virus HPV (Human Papiloma Virus)[2]. Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, dengan kurang lebih 13 diantaranya menyebabkan kanker (tipe yang berisiko tinggi) yang sebagian besar ditularkan melalui aktivitas seksual. 3
Namun kurangnya pemahaman tentang virus ini membuat orang mengabaikan gejala-gejala awal kanker serviks. Hal ini sangatlah berbahaya, karena meskipun tubuh kita memiliki mekanisme pemulihan infeksi HIV secara alamiah, namun pencegahan adalah langkah investasi yang paling bijaksana untuk melindungi masa depan Anda. (Baca : Mengenal Gejala dan Pengobatan Kanker Serviks Stadium 1)
Pencegahan Kanker Serviks
Hal ini dikarenakan virus ini dapat menyerang perempuan mulai di usia remaja dan baru menampakkan diri di usia 35-55 tahun. Pencegahan di usia dini dapat dilakukan dengan vaksinasi HPV. Vaksinasi HPV membuat tubuh membentuk antibodi terhadap virus HPV, sehingga virus yang masuk akan mati dan tidak sampai menimbulkan kanker serviks.1 Selain itu bagi mereka yang sudah menikah atau sudah pernah melakukan hubungan seksual dapat melakukan tes Papsmear secara rutin untuk mendeteksi gejala kanker serviks lebih dini.
Kedua tindakan pencegahan diatas, apabila dilakukan secara luas di Indonesia, sangat dapat mengurangi angka kematian dan perkembangan atau peningkatan kasus kanker serviks di Indonesia. Namun sayangnya, kesadaran masyarakat tentang penyakit ini masih sangat rendah, dan upaya pencegahannya masih dianggap sebagai upaya investasi yang mahal. Padahal jika kita terkena penyakit ini, tentunya akan memakan biaya yang cukup banyak untuk pengobatan dan perawatan. Oleh karena itu pencegahan lebih baik daripada mengobati.
Untuk itu, kita bisa membantu meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya pencegahan kanker serviks dengan menyebarkan berita mengenai penyakit ini. Kita juga bisa turut berpartisipasi melalui petisi dari KICKS di (link) untuk mendorong pemerintah memasukkan vaksinasi HPV sebagai bagian dari program imunisasi nasional. Setiap suara dari Anda sangatlah berarti untuk mengurangi angka kematian yang disebabkan kanker serviks di Indonesia. (Baca: Masih Perawan, Bisakah Tertular Virus Kanker Serviks?)
Referensi:
-
WHO Position Paper 2017. WHO Position Paper 2017.
-
International Agency for Research on Cancer. Globocan 2012 database : Summary table by cancer.
-
WHO.Human Papilloma Virus.
Apakah setelah membaca artikel ini Anda berniat untuk melakukan pencegahan Infeksi HPV?