Siapa Saja yang Berisiko Terkena Kanker Serviks?

Siapa Saja yang Berisiko Terkena Kanker Serviks?

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperkirakan 270ribu perempuan meninggal akibat kanker serviks (kanker leher rahim) setiap tahunnya. Bahkan sejumlah 85 persen dari angka kematian tersebut terjadi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Umumnya, kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV (Human papillomavirus). Nah, apakah Anda termasuk salah satu orang yang mempunyai risiko kanker serviks atau infeksi HPV?

Siapa saja yang punya risiko kanker serviks?

Semua wanita mempunyai risiko terkena kanker serviks. Namun, mungkin yang membedakan adalah seberapa besar risiko kanker serviks pada setiap perempuan. Berikut adalah 4 faktor risiko kanker serviks yang perlu Anda waspadai.

1. Infeksi HPV

Infeksi HPV merupakan faktor risiko utama penyebab kanker serviks. Virus ini dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui sentuhan antar kulit. Salah satu cara HPV menyebar adalah melalui hubungan seks. Ini termasuk seks vaginal, anal, dan oral.

Maka, berhubungan intim tanpa kondom atau bergonta-ganti pasangan seksual meningkatkan risiko Anda terhadap kanker serviks. Selain itu, berhubungan seks sejak usia dini (remaja) juga dapat meningkatkan risiko Anda terkena infeksi HPV. Pasalnya, struktur organ serviks remaja lebih rentan terhadap infeksi HPV.

Nah, untuk mencegah infeksi HPV, Anda bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda dengan vaksin HPV.

2. Mempunyai kekebalan tubuh yang lemah

Orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh (imun) yang lemah memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker serviks. Entah itu karena kondisi bawaan, penyakit tertentu, efek samping obat-obatan, atau baru menjalani prosedur besar seperti transplantasi (cangkok) organ.

3. Merokok

Rokok mengandung bahan kimia penyebab kanker (karsinogen). Jadi orang yang merokok mempunyai risiko yang lebih besar terhadap kanker, termasuk kanker serviks. Wanita yang merokok kira-kira mempunyai risiko dua kali lebih besar terkena kanker serviks dibandingkan wanita yang tidak merokok.

Para peneliti percaya bahwa zat dalam rokok dapat merusak DNA sel serviks sehingga mendorong perkembangan sel kanker. Merokok juga dapat membuat kekebalan tubuh melemah dalam melawan infeksi HPV.

4. Punya riwayat keluarga dengan kanker serviks

Jika ibu atau saudara perempuan Anda ada yang kena kanker serviks, kemungkinan Anda terkena kanker serviks adalah dua hingga tiga kali lebih tinggi dibandingkan jika tidak ada keluarga Anda yang punya kanker serviks.

Bila Anda termasuk dalam empat kelompok di atas, sebaiknya segera lakukan deteksi dini kanker serviks. Caranya adalah dengan melakukan tes pap smear. Terutama bila Anda sudah berumah tangga atau sudah berhubungan seksual.  Semakin cepat Anda mendeteksi kanker serviks, semakin besar pula peluang keberhasilan pengobatan yang akan dijalani.

Baca Juga : Lakukan 4 Pola Hidup Sehat Mencegah Kanker Serviks

Mulailah pola hidup yang sehat dan seimbang. Misalnya dengan memerhatikan asupan makanan, rutin berolahraga, istirahat yang cukup, dan menjauhi aktivitas seksual yang berisiko.  Selain itu segera lakukan tindakan pencegah utama berupa vaksinasi HPV untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda.

 

Sumber:

American Cancer Society. (2016). What Are the Risk Factors for Cervical Cancer?. [online] Available at: https://www.cancer.org/cancer/cervical-cancer/causes-risks-prevention/risk-factors.html [Accessed 24 Oct. 2017].

Mayo Clinic. (2017). Cervical cancer – Symptoms and causes – Mayo Clinic. [online] Available at: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cervical-cancer/symptoms-causes/syc-20352501 [Accessed 24 Oct. 2017].

Cancer Treatment Centers of America. Cervical Cancer Risk Factors: Pregnancy, HPV, others | CTCA. [online] Available at: http://www.cancercenter.com/cervical-cancer/risk-factors/ [Accessed 24 Oct. 2017].

(2017). Cervical Cancer: Risk Factors | Cancer.Net. [online] Available at: https://www.cancer.net/cancer-types/cervical-cancer/risk-factors [Accessed 24 Oct. 2017].


Apakah setelah membaca artikel ini Anda berniat untuk melakukan pencegahan Infeksi HPV?


Dapatkan Notifikasi Artikel Terbaru!

Masukkan email kamu untuk mendapatkan pemberitahuan ketika ada artikel terbaru!