Kanker Serviks : Gejala, Penyebab, & Cara Mengobati

Kanker Serviks : Gejala, Penyebab, & Cara Mengobati

Meski bersifat mematikan, tapi kanker serviks adalah satu-satunya jenis kanker yang dapat dicegah dengan vaksin dan dapat dideteksi dini. 

Pengertian Kanker Serviks 

Sesuai namanya, kanker serviks adalah jenis kanker yang muncul pada sel-sel di leher rahim, bagian yang menghubungkan rahim dengan vagina. Kanker serviks umumnya disebabkan infeksi human papillomavirus (HPV) yang sebagian besar berasal dari hubungan seksual. 

Sebenarnya virus ini umumnya dapat diatasi oleh kekebalan tubuh sebagian besar wanita. Namun pada sebagian kecil wanita, virus HPV dapat bertahan hingga hitungan tahun, merusak sel-sel pada permukaan leher rahim sehingga berubah menjadi sel kanker. 

Ciri-ciri Kanker Serviks

Pada tahap awal, kanker serviks umumnya tidak menimbulkan gejala apapun. Kanker ini baru mendatangkan gejala saat sudah berada di tingkat lanjut. Oleh karenanya penting untuk mengenali penyebab dan berbagai faktor risiko yang dapat mendukung perkembangan sel kanker. 

Penyebab kanker serviks

HPV penyebab kanker serviks sendiri sendiri terdiri lebih dari 100 jenis yang dapat menyebabkan berbagai kondisi antara lain kutil kelamin. Selain itu beberapa jenis HPV juga dapat berhubungan dengan kanker di bagian tubuh lain seperti kanker vagina, vulva, penis, anus, lidah, dan tonsil.

Sebagian besar wanita pernah terinfeksi HPV di satu masa di hidupnya. Ini berarti gaya hidup dan lingkungan juga menjadi faktor penentu apakah sel-sel abnormal tersebut berkembang menjadi kanker. 

Yuk, cermati beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang berpeluang mengalami kanker serviks. 

Merokok

Wanita yang merokok dua kali lebih berisiko mengalami kanker serviks daripada yang tidak. Kemungkinan ini disebabkan kandungan bahan kimia dalam rokok yang dapat membahayakan sel-sel pada leher rahim. 

Sistem kekebalan tubuh melemah

Wanita yang mengalami pelemahan sistem kekebalan tubuh lebih berisiko mengalami kanker serviks. Ini dapat terjadi misalnya pada orang yang mengalami sakit kronis seperti HIV. 

Mengonsumsi pil KB lebih dari 5 tahun 

Belum diketahui pasti mengapa konsumsi pil KB bisa menyebabkan wanita lebih 

berisiko mengalami kanker serviks. 

Melahirkan di usia dini atau lebih dari 5 anak

Melahirkan terlalu dini atau di bawah 17 tahun dan memiliki lebih dari 5 anak dapat 

membuat seseorang lebih berisiko mengalami kanker serviks. 

Lahir dari ibu yang mengonsumsi obat diethylstilbestrol (DES)

Ibu yang mengonsumsi obat estrogen ini saat hamil berpeluang melahirkan anak yang lebih berisiko mengalami kanker serviks. 

Gejala kanker serviks

Umumnya di tahap awal, kanker serviks tidak menimbulkan gejala. Tetapi jika telah mencapai tahap lanjut, kanker serviks bisa ditandai gejala seperti:

  • Rasa sakit pada kemaluan saat berhubungan seksual. 
  • Pendarahan  setelah berhubungan seksual atau di antara masa menstruasi, atau pendarahan setelah memasuki menopause. 
  • Keluarnya banyak cairan encer sekaligus berdarah yang beraroma tidak sedap. 

Sedangkan jika sel kanker telah menyebar ke jaringan lain, pasien dapat mengalami:

  • Konstipasi. 
  • Rasa sakit pada bagian samping atau punggung di area ginjal. 
  • Buang air kecil lebih banyak atau sebaliknya, lebih jarang.
  • Tidak dapat mengontrol saluran kencing atau hilang kendali akan kemampuan buang air besar. 
  • Muncul darah pada air seni. 
  • Pendarahan parah. 
  • Bengkak pada salah satu atau kedua kaki. 

Jika sudah menyebar, sel kanker serviks biasanya menginfeksi vagina, salurang kencing, hati, paru, dan anus. 

Segera periksakan ke dokter jika Ladies  atau kerabat mengalami gejala-gejala di atas. 

Deteksi dini kanker serviks

Umumnya sel kanker serviks dapat dideteksi dini melalui pap smear konvensional atau LBC ( Liquid Baese Citology). Bila dibandingkan keduanya maka akurasi hasil pemeriksaan memang lebih tinggi LBC yang mencapai 90 %, bila dibandingkan dengan papsmear konvensional yang sekitar 70 %. Tetapi kekurangan LBC adalah harganya yang mahal dan tidak semua RS atau laboratium dapat melakukan pemeriksaan ini.

Ada lagi satu jenis pemeriksaan yang sangat sederhana dan murah, pemeriksaan ini biasanya dilakukan didaerah yang tidak tersedia papsmear atau dinegara negara berkembang dengan fasilitas yang kurang. Pemeriksaan ini dikenal dengan nama IVA test ( Inspeksi Visual Asam Asetat), pemeriksaan ini tidak bisa melihat sel, mempunyai akurasi yang sangat rendah. Sehingga disarankan bila ditempat kita ada pemeriksaan papsmear atau LBC sebaiknya melakukan pemeriksaan ini saja, kecuali bila tidak tersedia maka barulah IVA test dilakukan. 

Cara Mencegah Kanker Serviks

Umumnya sel pra-kanker terdeteksi saat wanita berusia 20-30-an, sementara kanker serviks umumnya terdeteksi di sekitar usia 50-an. Ini mengapa sangat penting untuk memeriksakan diri teratur. Meski demikian, perkembangan kanker serviks terbilang pelan sehingga dapat dideteksi lebih awal, dicegah, dan juga ditangani. 

Ladies dapat melindungi diri dari kanker serviks dengan beberapa langkah berikut. 

Memeriksakan diri dengan pap smear secara teratur

Tes pap dapat mendeteksi sel prakanker pada serviks sehingga sel-sel abnormal dapat lebih cepat ditangani sebelum berubah menjadi sel kanker. Tes ini direkomendasikan untuk wanita yang sudah berhubungan seksual dan sebaiknya diulang beberapa tahun sekali. 

Hubungan seksual terproteksi

Hindari berganti-ganti pasangan seksual. Gunakan kondom saat berhubungan seksual. 

Hindari merokok

Dengan menghindari rokok, temasuk menjadi perokok pasif, risiko terkena kanker 

serviks akan menjadi jauh berkurang. 

Selain langkah-langkah di atas, menjaga kesehatan makanan yang dikonsumsi jelas menjadi faktor yang juga menentukan. Kurangi konsumsi makanan olahan dan pilih buah serta sayur segar. 

Cara pengobatan kanker serviks

Pemeriksaan kolposkopi dianjurkan jika pemeriksaan HPV terbukti positif atau hasil papsmear mengarah ke pra kanker. Dengan koloskopi dapat dikonfirmasi ada atau tidaknya sel pra  kanker dan tingkat keparahannya. 

Pada umumnya sel abnormal ( sel pra kanker) akan diangkat untuk tujuan diagnosa dan terapi. Pengangkatan dilakukan dengan salah satu dari cara-cara berikut ini. 

  • Biopsi kerucut: prosedur untuk mengangkat bagian jaringan leher rahim dalam bentuk kerucut dengan pisau bedah
  • Large loop excision of the transformation zone (LLETZ): pengangkatan jaringan yang mengandung sel-sel abnormal menggunakan kawat panas
  • Bila hasilnya murni hanya sel pra kanker maka terapi sudah selesai, tetapi bila ditemukan sel kanker yang biasanya masih stadium sangat dini maka terapi bisa dilanjutkan dengan pengangkatan leher rahim (trachelectomy) atau angkat rahim (histerektomi total)

Umumnya penanganan-penanganan di atas berhasil mencegah munculnya kanker servis. Namun pada beberapa kasus, tetap ada kemungkinan sel abnormal muncul kembali. Maka 6-12 bulan setelah terapi, pasien disarankan untuk kembali menjalani pemeriksaan.

Vaksin kanker serviks

Kabar baiknya, kanker serviks adalah jenis kanker yang dapat dicegah dengan vaksin HPV. 

Vaksin yang bisa didapatkan di rumah sakit atau dokter ini paling efektif diberikan pada remaja perempuan usia 9-14 tahun, atau belum aktif secara seksual. 

Dengan pencegahan dan penanangan yang efektif serta terus memilih gaya hidup sehat, Ladies bisa terlindungi dari HPV penyebab kanker serviks. 

REFERENSI 

  • Mayo Clinic (2017). Diseases & Conditions. Cervical cancer.
  • Macmillan UK Cancer Support (2018). Understanding treatment for abnormal cells.
  • NHS (2018). Health A to Z. Cervical cancer. 
  • Web MD (2018). Cervical Cancer.

Apakah setelah membaca artikel ini Anda berniat untuk melakukan pencegahan Infeksi HPV?


Dapatkan Notifikasi Artikel Terbaru!

Masukkan email kamu untuk mendapatkan pemberitahuan ketika ada artikel terbaru!