Mama yang Mendorong Aku untuk Vaksin HPV

Mama yang Mendorong Aku untuk Vaksin HPV

Memiliki ibu yang over protective (terlalu melindungi) terkadang membuat risih para remaja yang beranjak dewasa. Tapi hal itu nampaknya tidak menjadi masalah bagi artis Prilly Latuconsina.

Menurut Prilly, sikap mamanya yang over protective, justru membuatnya merasa diperhatikan. Hal itu jugalah yang mendorong Prilly lebih menghargai hal-hal yang sebenarnya penting namun terkadang diangap sepele oleh anak muda, yakni masalah kesehatan.

Prilly yang kini aktif sebagai duta Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) mengaku berubah menjadi pribadi yang menyadari tentang ancaman kanker mematikan bagi kaum wanita ini, karena peran mamanya. (Baca: 3 Gejala Infeksi HPV Pada Bayi dan Anak-anak)

Atas dorongan mamanya, Prilly berani dan enggak malu memeriksakan diri ke dokter kandungan, lalu divaksin HPV (Human Papilloma Virus) sebanyak tiga kali.

“Mama yang mendorong aku untuk vaksin HPV. Kebetulan mama itu orangnya parnoan (kuatir berlebihan, red), takut nanti anaknya bisa kena (HPV). Jadi mama nanya sama dokter ahli kandungan, ternyata buat anak gadis boleh divaksin, terus aku diajak ke dokter kandungan mama, lalu divaksin HPV,” kata Prilly, seusai mengikuti kegiatan Braiding Bracelet Workshop, dalam rangka memperingati Hari Kartini, yang diselenggarakan KICKS bekerja sama dengan Yayasan Dunia Kasih Harapan (Bracelet HOPE), di Plaza Indonesia, 21 April 2018.

Prilly bersyukur memiliki mama yang memperhatikannya sampai ke urusan kesehatan, meskipun Prilly sebenarnya sudah beranjak dewasa dan mandiri. Dia juga berharap para ibu Indonesia juga memiliki kepedulian yang sama dan mendorong putri mereka untuk divaksin HPV sejak usia muda. (Baca: Seberapa Ampuh Vaksin HPV untuk Mencegah Kanker Serviks? )

Tidak Cuek

Lewat keterlibatannya dalam kampanye KICKS, Prilly berharap bisa menyampaikan informasi yang benar seputar kanker serviks, terutama kepada perempuan muda seusianya agar mau divaksin HPV.

“Anak-anak muda seusia aku biasanya cuek urusan kesehatan, dan pasti enggak percaya kalau dijelasin bahwa untuk cegah kanker serviks cukup divaksin. Soalnya kebanyakan mikirnya kanker itu dari sel keturunan, padahal kanker serviks itu dari virus,” ujar Prilly.

Dia juga mengimbau perempuan muda Indonesia untuk tidak hanya mengutamakan penampilan fisik di luar, tetapi juga memperhatikan urusan kesehatan, termasuk kesehatan kewanitaan. (Baca: Apakah Keputihan yang Berlebihan Merupakan Gejala Kanker Serviks? ) 

Menurut Prilly, gaya hidup kota metropolitan membuat banyak perempuan muda yang tidak perhitungan saat menghamburkan banyak uang untuk party (berpesta), atau makan di restoran mahal. Tapi ketika bicara soal vaksin HPV, banyak yang mengeluh harganya mahal.

“Jangan pernah bilang harga vaksin HPV mahal, karena itu penting dan wajib buat kesehatan kewanitaan kita. Maksud aku, anak-anak perempuan zaman sekarang kalau party, beli makanan atau sesuatu untuk penampilan bisa ngabisin jutaan. Kenapa untuk vaksin HPV bilangnya mahal? Kan, bisa nabung sedikit-sedikit dari uang jajan kita,” kata Prilly.

Dia mengungkapkan, vaksin HPV adalah investasi kesehatan yang sangat penting bagi perempuan muda Indonesia. Untuk itu, Prilly mendorong perempuan muda Indonesia untuk tidak malu memeriksakan diri ke dokter kandungan dan menabung untuk bisa divaksin HPV.

“Masalahnya kanker serviks itu menyerang kewanitaan kita gitu loh, kalau kita sampai kena, nanti enggak bisa hamil, enggak bisa punya anak, dan pasti bisa menghambat masa depan kita. Jadi aku ingin mendorong perempuan muda Indonesia ayo nabung untuk beli vaksin HPV dan jangan malu memeriksakan diri ke dokter kandungan,” ujar Prilly.  

 


Apakah setelah membaca artikel ini Anda berniat untuk melakukan pencegahan Infeksi HPV?


Dapatkan Notifikasi Artikel Terbaru!

Masukkan email kamu untuk mendapatkan pemberitahuan ketika ada artikel terbaru!