Cara Mengobati Luka Infeksi Rahim

Cara Mengobati Luka Infeksi Rahim

Ladies, Begini Cara Menangani Luka Infeksi pada Serviks. Tidak hanya pada permukaan kulit, luka infeksi juga bisa terjadi pada leher rahim/serviks. Luka infeksi ini umumnya disebut sebagai servisitis.

Servisitis (cervicitis) adalah peradangan pada leher rahim/serviks akibat infeksi, iritasi, ataupun gangguan sel pada dinding leher rahim. Area ini bisa tampak bengkak, merah, serta mengeluarkan cairan lendir dan nanah, bahkan bisa berdarah jika disentuh.

Cara Mengobati Luka Infeksi pada Serviks

Ladies, cara mengobati luka infeksi pada serviks ditentukan dengan mengetahui penyebabnya lebih dulu.

Jika disebabkan penyakit menular seksual

Biasanya sertivitis terjadi karena infeksi yang diutularkan melalui hubungan seksual. Kondisi ini harus segera ditangani agar tidak menyebar ke rahim dan tuba falopi. Apalagi jika Anda sedang hamil. Cara mengobati luka infeksi pada leher rahim karena penyakit menular seksual antara lain adalah dengan antibiotik, obat-obatan antijamur, ataupun antivirus. Perawatan ini sangat penting, terutama jika seseorang positif mengalami HIV.

Jika karena penggunaan alat tertentu

Jika luka infeksi disebabkan penggunaan alat tertentu seperti tampon, tudung serviks (cervical cap), ataupun alat kontrasepsi seperti diafragma, maka langkah terbaik adalah berhenti menggunakannya untuk sementara.

Jika tidak diobati, servisitis dapat berlangsung bertahun-tahun dan menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seksual lho.

Dalam pengobatan ini, biasanya pasangan Anda juga perlu menjalani pengobatan. Dan jangan lupa, Anda dan pasangan sebaiknya tidak berhubungan seksual hingga pengobatan selesai, ya.

Cara Mencegah Luka Infeksi pada Serviks

Nah, secara umum begini cara melindungi diri dari luka infeksi pada serviks:

  1. Setia pada pasangan.
  2. Gunakan kondom saat berhubungan seksual.
  3. Hindari berhubungan seksual dengan orang yang memiliki gangguan kesehatan pada kelaminnya.
  4. Jika Anda menjalani penanganan untuk penyakit menular seksual, ada baiknya bertanya pada dokter apakah pasangan Anda juga perlu perawatan tersebut.
  5. Hindari menggunakan produk pembersih vagina yang justru dapat menyebabkan iritasi pada serviks dan vagina.
  6. Anda yang mengidap diabetes perlu menjaga kadar gula darah, ya.
  7. Sebisa mungkin Ladies perlu menghindari menggunakan produk yang dimasukkan ke vagina seperti tampon atau diafragma untuk mengurangi risiko alergi.

Selain servisitis, kanker serviks adalah gangguan paling berbahaya pada leher rahim. Untuk mengurangi risiko, periksakan diri secara teratur dengan pap smear serta vaksin HPV ya.

Yuk, jaga terus kesehatan leher rahim.

SUMBER:

  • Cafasso, J. Healthline (2018). Inflammation of the Cervix (Cervicitis).
  • Webmd (2017). Cervicitis.

Apakah setelah membaca artikel ini Anda berniat untuk melakukan pencegahan Infeksi HPV?


Dapatkan Notifikasi Artikel Terbaru!

Masukkan email kamu untuk mendapatkan pemberitahuan ketika ada artikel terbaru!